FSP LEM SPSI Gandeng PPWI Selenggarakan Workshop Jurnalistik

    FSP LEM SPSI Gandeng PPWI Selenggarakan Workshop Jurnalistik

    Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPP FSP LEM SPSI) menyelengarakan Workshop Jurnalistik dan pengelolaan konten video Youtube bagi para pengurus dan anggota FSP LEM SPSI.

    Workshop yang dibuka secara resmi oleh Ketua Umum DPP FSP LEM SPSI, Ir. Arif Winardi, ini diikuti belasan peserta secara offline dan ribuan peserta secara online (zoom meeting dan live streaming Youtube) anggota FSP LEM SPSI se-Indonesia.

    Narasumber yang dihadirkan dalam acara tersebut adalah Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA; wartawan senior Karawang, Drs. N. Hartono, dan CEO & Content Maker media online Arusnews.Com, Heru Hartono, SE.

    Seluruh rangkaian kegiatan workshop yang berlangsung pada Kamis, 10 Februari 2022, dilaksanakan di Rumah LEM Sentra Timur No. 2 Cakung, Pulogebang, Jakarta Timur.

    "Workshop ini dapat dilaksanakan berkat kerjasama dengan PPWI Nasional, bertujuan untuk meningkatkan dan memberikan bekal kemampuan jurnalistik para pengurus dan anggota FSP LEM SPSI, " kata Ketum FSP Lem SPSI Ir. Arif Winardi dalam sambutannya saat membuka acara.

    Usai acara pembukaan singkat, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi dan praktek menulis. Wilson Lalengke memberikan materi seputar jurnalistik dan teknik menulis secara cepat, baik dan benar dengan mempedomani rumus 5W+1 H. Para peserta mengikuti dan memperhatikan dengan serius pemaparan materi dari Ketum PPWI.

    Pada sesi berikutnya seusai Ishoma, pemateri Drs. N. Hartono tampil memberikan materi terkait kode etik jurnalistik.

    "Kode Etik Jurnalistik adalah himpunan etika profesi kewartawanan. Wartawan selain diatur oleh ketentuan hukum, seperti Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999, juga harus berpegang kepada kode etik jurnalistik yang tujuannya adalah agar wartawan bertanggung jawab dalam menjalankan profesinya, yaitu mencari dan menyajikan informasi dengan benar, " jelas Hartono.

    Hartono juga menegaskan bahwa Kode Etik Jurnalistik di Indonesia bertujuan untuk menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik untuk memperoleh informasi yang benar

    “Wartawan Indonesia memerlukan landasan moral dan etika profesi sebagai pedoman operasional dalam menjaga kepercayaan publik dan menegakkan integritas serta profesionalisme, " tambah Hartono.

    Pada sesi terakhir, giliran Heru Hartono menyampaikan dan melatih peserta worshop dalam hal membuat konten video dan pengelolaan channel youtube. Pada sesi ini, selain membuat video pendek, peserta juga belajar membuat akun youtube pribadi masing-masing.

    “Akun youtube ini nantinya akan menjadi tempat para peserta mengupload karya-karya berupa video tentang kegiatan masing-masing peserta di tempat kerja, ” ujar Heru.

    Heru Hartono juga menyampaikan bahwa seluruh peserta diberikan tugas praktek membuat konten video yang akan dijadikan bahan penilaian bagi peserta.

    “Setiap peserta perlu membuat konten berita video dan diupload ke youtube masing-masing. Hasil video yang sudah tayang itu akan menjadi bahan narasumber menilai hasil workshop ini yang akan dimasukan sebagai bagian dari sertifikat pelatihan yang akan diberikan kepada masing-masing peserta, ” beber Heru.

    Salah satu peserta, Yulianto (43) menyatakan bahwa dirinya sangat senang mengikuti acara workshop jurnalistik.

    “Saya senang bisa ikut workshop ini dan mempelajari teknis menulis dan membuat konten YouTube, ” ujar Yulianto dengan antusias.

    Senada dengan itu, peserta lainnya, Dr. Sukma Prayoga menyatakan bahwa walaupun usianya sudah cukup sepuh tapi dirinya sangat senang mengikuti workshop.

    “Saya menilai kegiatan ini sangat bermanfaat bagi saya, apalagi karena ada materi tentang youtube dan pembuatan kontennya. Akhirnya saya jadi tahu apa itu channel youtube dan bagaimana caranya membuat konten video untuk akun youtube ini, ” kata Sukma Prayoga yang banyak dikenal orang sebagai pengeliling dunia menggunakan sepeda dari tahun 1985 hingga 1990. ((ADI/Red)

    SPSI PPWI
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Polres Klungkung Bersama Tim Gabungan Laksanakan...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Berkaca dari Singapura, Pelajaran Berharga untuk Indonesia
    Peduli Iingkungan, Panglima TNI Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan di Area Mabes TNI
    Hendri Kampai: Seandainya Para Pejabat Jujur, Indonesia Pasti Makmur
    Calon Tunggal Pilkada, Hendri Kampai: Kegagalan Kaderisasi Partai atau Demokrasi yang Dirusak?

    Ikuti Kami