Pesawat Hercules C-130 Beserta Awaknya Diperpanjang Masa Penugasan Kemanusiaan di Turki

    Pesawat Hercules C-130 Beserta Awaknya Diperpanjang Masa Penugasan Kemanusiaan di Turki

    TURKI - Pemerintah Indonesia dalam hal ini Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat ini tengah memperbantukan pesawat angkut Hercules C-130 beserta awak pesawatnya kepada Pemerintah Turki. Pesawat yang datang ke Turki untuk mengangkut peralatan SAR serta bantuan kemanusiaan gelombang pertama tanggal 12 Februari lalu tersebut diperpanjang masa penugasannya.

    Pesawat Hercules C-130 Noreg A-1326 Skadud 32 dengan crew Letkol Pnb Yudi Bandung, Mayor Pnb Andang Rohiman, Kapten Pnb Sony B., Lettu Pnb Bima S., Lettu Pnb Rico S, Kapten Nav Yefta K. dengan 18 crew lainnya tersebut diperbantukan untuk mengangkut logistik dari berbagai daerah di Turki ke wilayah yang terdampak gempa. Pesawat yang memiliki daya angkut 10ton tersebut, rencana akan diperbantukan kepada pihak Turki hingga tanggal 20 Februari 2023. Selama di Turki, pesawat TNI tersebut akan berbasis di Lanud Militer Turki Estimesgut, Ankara.

    Dalam situasi seperti ini masalah supply logistik menjadi sangat kritis, oleh karena itu Bantuan pesawat Hercules dari TNI menjadi sangat penting dan bermanfaat. Pihak Turki sangat berterima kasih. Indonesia adalah satu-satunya negara yang meminjamkan pesawat angkut kepada Pemerintah Turki.

    Presiden Republik Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada saat konferensi pers tgl 14 Februari mengatakan: Sebanyak 81.000 orang yang terluka akibat gempa sudah dapat dipulangkan dari rumah sakit. Sejak terjadinya gempa, tim pencari dan penyelamat telah berhasil menyelamatkan lebih dari 8.000 orang yang masih hidup dari reruntuhan bangunan. Hingga hari ini (Selasa 14/2/2023), Turki telah menerima pesan dukungan dan bantuan langsung lebih dari 100 negara atas bencana gempa yang terjadi. Beliau menyampaikan rasa terima kasih dan rasa syukur atas segala bantuan serta dukungan yang telah diberikan kepada Turki hingga hari ini.

    Sampai dengan tanggal 15 Februari 2023, berdasarkan data yang diperoleh dari Turkiye’s Disaster Management Agency, AFAD, per pukul 00.30 WS, tercatat jumlah korban meninggal dunia 31.974 orang, dan 195.962 orang telah dievakuasi ke provinsi yang lebih aman dari wilayah gempa.

    Sejak terjadinya gempa 9 hari yang lalu, telah tercatat terjadinya 3170 gempa susulan. Tercatat 13 juta penduduk dari 10 provinsi di Turki telah terdampak akibat gempa bumi yang terjadi.

    Kementerian Kesehatan Turki Fahrettin Koca menyampaikan kepada seluruh Kedutaan Besar asing di Turki bahwa saat ini Turki telah memiliki cukup dokter, sukarelawan dan tim pendukung yang bekerja di wilayah gempa. Apabila sukarelawan masih di negaranya, disarankan untuk tidak melanjutkan perjalanan ke Turki.

    turki
    Ahmad Rohanda

    Ahmad Rohanda

    Artikel Sebelumnya

    Tony Rosyid: Partai Ummat Bermanuver

    Artikel Berikutnya

    Hendri Kampai: Macan Versus Banteng di Antara...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Irigasi Bagus dan Petani Bisa Panen Tiga Kali Dalam Setahun
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Visi Indonesia Emas Namun Uang Kuliah Semakin Tak Terjangkau
    Diskusi Panel di Rapimnas Kupas Potensi Sabut Kelapa untuk Solusi Longsor dan Pemberdayaan Ekonomi  
    Susi Andrianis, Pemilik Putratama Group, Dilantik sebagai Wakil Ketua KADIN, Siap Pimpin Transformasi Pertanian Indonesia

    Ikuti Kami